#PrisAndAudsAdventure feat. Stephanie & Dita
Sekitar jam 2 pagi di Pelabuhan Merak |
Pagi-pagi aku dapat telephon dari Audrey, pagi-pagi dengan suara super semangat bilang “ada paket liburan ke Krakatau nih cuma 450rb/orang. Mau ngga?? Tapi jadwal lo bisa ngga? “ Secara paket liburannya itu Jumat - Minggu. Which is hari Minggu biasanya aku pasti ada jadwal mimpin pujian di gereja, jadi kalau mau ada acara harus kasih tahu sebulan sebelumnya supaya gak dijadwal. so done! gak perlu mikir panjang... Jadwal bulan depan belum keluar, jadi bisa minta ada satu minggu yang dikosongin. Secara dari dulu aku penasaran banget ama namanya Krakatau.. lihat foto temen-temen di Instagaram yang pernah ke sana kok keren banget. Lagipula harganya juga terjangkau banget.. liburan 3 hari cuma segitu. FYI this is my first backpacking trip. Sebelumnya kita memang merencanakan liburan bareng ke Lombok yang akhirnya berubah jadi Derawan (next story), jadi Krakatau adalah liburan dadakan yang sungguh menyenangkan.
Ternyata yang mengincar paket liburan ke Krakatau ngga cuma kita berdua, temanku si Stephanie Limawati ternyata juga tergoda dengan ceritaku tentang paket liburan ke Krakatau. Dia juga beli berdua dengan temannya si Sasha. Tapi 2 hari sebelum keberangkatan ternyata Sasha gak bisa ikutan berangkat, dan akhirnya digantikan dengan Dita Carolina (stephanie’s friend who also my new house mate). Jadilah kita - empat cewek cakep - berpetualang berempat ke Krakataoa.
Semua janjian ngumpul jam 6 sore ditempatku untuk berangkat bareng naik taksi ke Slipi (our meeting point dengan tourguide). Ternyata sore itu Jakarta diguyur hujan yang besar. Dita dan Stephanie basah kuyub karena hujan. dan seperti biasa hujan bikin kemacetan parah. Audrey sempet senewen banget dengan tukang taksinya(kita semua juga sih), karena he is bad driver. Bayangkan macet dan drivernya nyetir yang bikin kita mabok darat. Kita baru sampai daerah Slipi sekitar jam 9 malam, padahal harusnya jam 8 sudah harus ngumpul. Ternyata yang terlambat banyak banget! gak cuma kita. Karena terburu-buru dan hujan, si Stephanie dan Dita belum sempat mengambil uang di ATM, dan ternyata di Slipi maupun di Merak ATM pada rusak.. untung ada minimarket jadi kita bisa belanja sambil tarik tunai.
Petualang di malam hari
Sunrise @ Pelabuhan Bakauheuni |
Bus yang seharusnya dicharter pihak travel untuk berangkat ke Merak gak mau menunggu kita yang terlambat, jadi kita semua harus berangkat ke Merak dengan Bus masing-masing. Cari bus yang lewat seadanya. Dan secara itu weekend malam, kebayang dong penuhnya para bus-bus itu. Setiap kali lewat pasti penuh dan banyak orang yang berdiri desak-desakan. Nah kita cewek berempat dengan backpack yang cukup besar, kalau harus berdiri selama 2 jam dibus malam pasti tepar. Jadi kita doa banget.. pleaseee ada bus yang kosong supaya kita bisa duduk. Setelah beberapa kali mencoba naik bus dan yang selalu penuh itu ternyata ada satu yang agak kosong dan kita semua bisa duduk dengan tenang dan manis.. Oh.. thanks God! walaupun gak lama setelah itu bus kembali penuh sesak, but at least kita sudah duduk. Duduk = menghemat tenaga.
Kita baru sampai ke pelabuhan Merak sekitar jam 2 pagi. Sebelum masuk kapal, kita diberi tahu langsung ambil yang bagian VIP, cuma nambah duit sekitar 8000 rupiah. Begitu masuk ruangan, langsung ambil posisi duduk yang paling enak dan melanjutkan tidur. Kita harus benar-benar menghemat tenaga, karena besok pagi begitu nyampai ke Krakatau kita langsung beraktifitas, gak pake istirahat.
Hari Pertama
Dermaga Canti - Kalianda |
Subuh kita sudah sampai di Pelabuhan Bakauheuni, lihat sunrise. Dan kembali kita melanjutkan perjalanan naik angkot sekitar 1 jam’an menuju Dermaga Canti - Kalianda dimana kapal kecil kita telah menunggu dan yang paling penting, breakfast telah menunggu disana. Dari awal berangkat (dengan kapal ini) kita berempat selalu duduk diatas geladak kapal. Gak peduli panas atau terik matahari, karena pemandangan dan desiran angin laut itu lebih mempesona.
Sepanjang perjalanan iphone gak prenah lepas dari tanganku dan berfoto ria.. just take a lot of snapshot, foto selfie, atau apapun yang menarik untuk diabadikan. Our tourguide juga photographer handal plus ternyata teman-teman yang lain (baru kenalan gara-gara trip bareng) banyak yang bawa dslr and camera underwater. Hidup eksistensi and narsism.
Pulau Sebuku Kecil |
Kita tiba di tempat
snorkling pertama, yaitu di Pulau Sebuku Kecil. Disini airnya begitu tenang dan cantik, gradasi warna biru laut ke hijau tosca yang sungguh mempesona. We are so lucky, karena dari tempat itu kita sudah bisa lihat gunung krakatau. Sam (our tourguide) bilang ini cuaca cerah banget makanya sampai bisa lihat dari jarak sejauh ini. Secara kita belum ada yang siap dengan pakaian renang, alhasil ruang bawah kapal disulap jadi ruang ganti dadakan. Kapal semuanya ditutup dah holaa kita ganti.
Di atas geladak kapal |
Selesai snorkling pertama, kita lanjut ke pulau utama tempat kita akan menginap yaitu Pulau Sebesi. Acara pertama di pulau ini adalah makan siang (saat yang paling ditunggu-tunggu, perut sudah kelaparan). Disamping kita ada bapak yang jualan kelapa hijau, kita tanya berapa satunya, ternyata cuma 6000 rupiah aja dong.. langsung semuanya pada borong. Untung kita yang bagian awal pesen jadi dapat duluan gak pake ngantri lama.
Sudah makan kenyang, sekarang giliran pembagian rumah. Kita tinggalnya di guesthouse alias rumah penduduk, bukan di hotel or motel, jadi penduduk disekitar situ sudah sangat terbiasa kalo rumahnya disewakan jadi tempat menginap para turis seperti kita. Pertamanya kita berempat sempat gak dapat tempat. Si step cuma nyeletuk gpp, nanti tempat kita yang paling dapat favor. dan yup! bener sekali.. kita tinggal di salah satu tumah yang paling gede n terang (dibanding yang lain yak..) meskipun kita tidurnya di ruang keluarga, no AC, yang ada angin cuek hahaha but its ok.. yang penting fun and happy. Listrik hanya ada dari jam 6 sore sampai jam 12 malam, jadi kita harus pandai menggunakan gadget, powerbank dsb. jangan sampai kelupaan ngecharge. signal 3G juga cuma ada di pulau ini saja, jadi kalo mau upload insta harus dari sini, selain itu mohon maaf, all phone - flight mode on! sekalian menghemat baterai.
Beautiful Sunset
Istirahat sebentar, mandi, lalu jam 3 sore kita melanjutkan petualangan ke Pulau Umang-Umang dan melihat sunset. Ketika kita merapat ke pulau, posisi kapal tidak bisa terlalu dekat ke pantai, jadi badan kita pasti basah, dengan ketinggian sekitar sepinggang. Aku gak mungkin ninggalin iphone di kapal, pasti pengen motret disana. Jadi cara turun dari kapal adalah dengan dikawal Audrey and Dita, mereka ada disekitarku, megangin supaya kalo sampai kesandung or something masih ada yang nopang, yang penting iphone digenggam tinggi supaya gak basah. Begitu kita turun, semuanya pada neriakin, kita kirain kenapa ternyata yang diteriakin iphone! hahaha “iphone.. iphone!! barang mahal oeii jangan sampai nyemplung!” semua pada ketawa dengan perjuangan kita berjalan. Ternyata setelah itu semua pada turun degan bawa camera dengan cara yang sama.
Perjuangan kita gak sia-sia.. Karena kita turun yang pertama dari kapal, jadi kita punya selama beberapa waktu seperti bermain di private beach. Pasirnya putih banget, lautnya biru muda.. super cakep banget pemandangannya. Dapat pantai secantik itu pasti isinya narsis and hunting foto. Ditambah ada kompor photographer - si Sam - tambah jadi dah.
Berguling-guling di pantai, mainan air.
Tips : Kalo pergi trip yang rame-rame, usahakan selalu turun yang pertama atau balik yang paling terakhir, jadi bisa menikmati keindahan duluan sebelum banyak orang pada ngumpul. Jadi photonya semakin kece.
Hari semakin sore, kita kembali menyusuri pantai ke arah sunset. Batu-batu karang yang cakep, ditambah permainan cahaya matahari yang berpendar di kumpulan awan yang begitu eksotik. Kita foto-foto sampai baterai iphone abis-bis! Power bank di kapal, jadi saat terakhir kita harus berhemat, gunakan iphone jika pas mau motret aja.
BBQ Nite
Makan malam sudah disediakan panitia, tapi kita iseng nanya ama si Sam, disini ada yang jual ikan yang fresh gitu atau bbq? Ternyata ada yang jual, tapi tidak termasuk dalam paket wisata kita, jadi kalau mau harus nambah sendiri. It’s OK.. kita mengumpulkan beberapa grup dari para peserta yang mau ikut patungan buat bayar tambahan bbq nite. Ada 3 grup yang ikutan gabung, sekitar 20 orang, jadi kita cuma bayar per orang 10,000 tapi sudah kenyang gila.
Sunset |
Sambil nungguin si tukang ikan dan bbq-nya, kita dinner dulu dengan indomie kuah! Beli di warung deket rumah. Semua pada ngidam yang hangat-hangat haha, meskipun abis gitu tetep ke tempat dinner yang panitia sudah sediain. Dari guesthouse ke tempat dinner lumayan jauh jaraknya dan gelap. Untung aku selalu bawa persediaan lampu senter, jadi ada penerangan. Malah kita dapat kenalan dengan peserta yang lainnya, karena mereka pada nebeng cahaya juga.
Kita makan dipinggir pantai, di atas rumput yang dikasih alas plastik. Makan dengan taburan ratusan bintang di atas kepala kita. Malam itu cuaca cerah banget, gak ada awan. It’s awesome experience.. secara kita tinggal di Jakarta - jarang lihat bintang sebanyak itu. Selesai makan tahap pertama, kita berempat tiduran di bawah bintang. Bikin formasi saling tumpuk-tumpukan yang nyambung, jadi masing-masing paha jadi bantal temen lainnya. Kita tidur pulas banget.. sekitar satu jam kemudian baru ikannya matang dan kita terbangun untuk dinner tahap 2. Ikannya dipanggang diatas batok kelapa, bumbunya sederhana banget tapi luar biasa dahsyat enaknya. Gurih, fresh, so yummy...
Kita makan beramai-ramai dengan temen-teman lainnya. Semakin malam semakin seru, dapat banyak temen baru dan (yang paling penting) dapat tebengan pulang ke Jakarta, gak perlu naik bus lagi! hahaha Ternyata ada rombongan dari anak-anak TAM, yang satu daerah ama kita. Mereka charter minibus dan masih ada space buat kita, jadi kita berempat bisa jadi satu dengan mereka. Thank you Dimas, Bima, Sonny dkk.
to be continuo...... part 2
More pictures : https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10151665013382052.1073741826.529852051&type=1&l=354f6e9820
or follow our IG @priscillanovani & @audreyayuningthyas
No comments:
Post a Comment