Friday, September 30, 2011

Jangan buang badan donk!

gambar ilustrasi
Tulisan kali ini tentang "Leadership" yang paling dasar dalam hubungan atasan - bawahan - dan selevel.  saya nulis ini bukan karena saya ahli kepemimpinan seperti John Maxwell, dll tapi inilah salah satu prinsip kepemimpinan yang saya alami dalam berorganisasi.

Nasehat dari seorang pimpinan saya adalah "Jangan buang badan donk!" maksudnya adalah kita ketika sebagai seorang pimpinan, jangan pernah buang badan ketika pemimpin di atas kita menegor atas kesalahan anak buah kita.

Seorang pemimpin harus berani "pasang badan" untuk anak buahnya di depan pimpinan lainnya atau rekan selevel. Walaupun setelah pasang badan, anak buah yang bermasalah harus dipanggil dan diberitahukan kesalahan dan jalan keluarnya. Karena apapun yang menjadi kesalahan anak buah itu menjadi tanggung jawab pimpinan di atasnya.

Saya pernah mengalami masa kepemimpinan dengan dua jenis pemimpin yang sangat bertolak belakang.  Yang satunya sangat pasang badan (si A), dan yang satunya buang badan banget (si B)!
(*nama sengaja di ganti untuk menjaga nama baik si B karena bagaimana pun dia tetap orang yang pernah memimpin saya)

Hasilnya atau dampak kepemimpinannya sangat jauh berbeda. Si A sangat dihargai dan dihormati oleh pimpinannya, rekan sekerja dan seluruh tim di bawahnya. Sedangkan si B kehilangan respek dari rekan-rekan dan timnya.

Si A pernah berkata jika kamu melakukan kesalahan, manager yang lain tidak akan langsung menegur ke kamu, sayalah yang ditegur (itulah jalur kepemimpinan yang benar). Si A pernah memarahi saya hingga membuatku menangis di hadapannya! tapi setelah itu saya jadi bangkit dan sadar akan kesalahan dan kekurangan saya.

Keterbalikan dengan si B yang berkata ohh itu bukan saya tapi itu si anu... Percayalah walaupun pemimpin diatasmu adalah orang yang buang badan, tetapi pimpinan di atasnya lagi (top management) bisa menilai mana yang benar dan yang salah. Pengalaman yang tak terlupakan adalah  ketika saya mendapatkan telpon dari seorang Direksi yang langsung memberikan pembelaan kepada saya, karena dia tau ada yang salah dengan si B. Bahkan beliau meminta saya untuk direct report. Itulah yang disebut pembelaan datangnya dari Tuhan.

Yang dahulunya jadi bawahan sekarang menjadi pimpinan. Jadilah pemimpin yang bijak. Posisi boleh saja tertulis sebagai head, tetapi banyak yang tidak siap menerima sebuah jabatan. Jabatan bukan bicara gengsi tapi tanggung jawab kepada perusahaan, kepada client dan terlebih lagi kepada Tuhan.

Seorang Head ketika ditanya rekan sekerja mengenai masalah yang dilakukan anak buahnya, jangan pernah sekali-kali buang badan dan berkata itu bukan saya yang buat! haiiii kita semua juga tau bahwa bukan kamu memang yang buat, tapi tolong cobalah bijak dalam berkata-kata. Periksalah apa yang terjadi sesungguhnya dan lakukanlah pengawasan.

Tidak ada manusia yang sempurna. Jika kita melakukan kesalahan itu wajar, maka berterus teranglah jika memang kita melakukan kesalahan dan melakukan perbaikan di masa depan. Jangan melempar kesalahan pada orang lain dan pada anak buah.
Be gentle! Be wise! 



No comments:

Post a Comment